Olah Gamat Menjadi Seribu Manfaat

Teripang alias gamat dikenal sebagai hewan pembersih dasar laut. Material yang ada di permukaan pasir ditelan dan dilumatnya. Pasir yang tertelan diolah hingga bersih dan dimuntahkan lewat belakang tubuhnya. Material lainnya berupa senyawa tak dikenal tetap berada dalam tubuhnya, sehingga dimungkinkan berbahaya. Makanya, pengolahan teripang sebagai produk kesehatan harus dilakukan secara cermat. Oleh karena itu, dituntut tangan ahli yang menanganinya.






Demi menghasilkan produk bermutu, Luxor Network Sdn Bhd, Bertahun-tahun
mengembangkan riset. Pengembangan dilakukan pada segala aspek. Mulai dari pembudidayaan teripang, teknologi proses produksi terbaik, dan penggalian khasiat dari konsumsi gamat. Pengolahannya berbeda dengan metode yang kerap digunakan masyarakat di pinggiran Malaysia . Mereka hanya melibatkan perebusan selama beberapa jam, pengendapan selama satu bulan, dan pembotolan sehingga tak ad jaminan produk teripang itu tetap kaya gizi dan bersih dari senyawa berbahaya. Belum lagi peralatan yang digunakan sederhana dikhawatirkan tingkat kontaminasi cukup tinggi.
Tingkat produksi yang dilakukan Luxor dilakukan dalam ruangan berdinding kaca tebal dan gelap terhindar dari radiasi perusak bahan baku . Pintu masuknya pun hanya terbuka jika karyawannya telah mencuci tangan hingga steril dan mulut telah ditutup kain.






Sari teripang yang telah diolah disalurkan melalui pipa anti karat dan selanjutnya diproses dengan teknologi penyaringan bertingkat menggunakan piranti canggih tanpa banyak campur tangan. Luxor tak hanya mengolah anggota famili Holothruridea itu menjadi suplemen, tetapi juga beragam produk seperti pembersih wajah, salep, sabun dan shampo. Khusus untuk makanan kesehatan, produksinya mencapai 30.000 botol per pekan. Berikut detil pengolahan gamat oleh Luxor yang berlangsung di Bandar Pinggiran Subang, Shah Alam, Selangor , Malaysia .






Teripang-teripang hasil tangkapan nelayan diseleksi untuk diolah. Luxor bekerja sama dengan puluhan nelayan di Pulau Langkawi , Malaysia , yang berbatasan dengan Thailand . Standar mutu teripang yang diterima : Warna Cokelat cerah, Salinitas 30% dan pH 6,5-7.
Bagian tengah tubuh teripang dibelah secara Horizontal, tetapi tidak terbelah menjadi 2 bagian terpisah. Tujuannya untuk membersihkan jeroan seperti usus dan gonad. Kotora-kotoran itu dipisahkan dari daging teripang.






Daging-daging teripang yang mengandung banyak air direbus dalam belanga besar. Lama perebusan 3 jam hingga daging itu hancur dan air berwarna kecoklatan. Kotoran tersisa yang muncul di permukaan air rebusan kemudian dibuang dengan cara disendok.
Setelah dingin, air rebusan teripang itu ditampung di wadah-wadah plastik. Lama penyimpanan beberapa bulan hingga air lambat laun berubah jernih. Tiga tahap pengolahan pertama ini dilakukan di pulau Langkawi. Tahap selanjutnya pengolahan dipusatkan si Dhah Alam, Selangor. Jadi air rebusan gamat dikirim dari Langkawi ke Selangor melalui jalur darat.






Begitu larutan tiba di Shah Alam, penyaringan demi penyaringan dilakukan secara beruntun. Lantaran seluruh proses dilakukan dengan peralatan tertutup sehingga tidak dapat dilihat. Hanya awal dan akhir saja yang tampak.
Penyaringan tahap pertama berguna menghilangkan kotoran besar yang mungkin masih terlarut pada cairan gamat. Saponin-menghambat laju alir darah- yang terkandung juga disaring. Hasil saringan tahap pertama berupa larutan kecoklatan tanpa busa dipermukaan atas. Penyaringan kedua menyaring garam atau sodium klorida dan aroma tak sedap.
Selanjutnya, larutan gamat disinari ultraviolet untuk memisahkan protein bermolekul besar dan kecil. Setelah disaring ketiga kalinya, larutan gamat berubah warna menjadi putih berkabut. Itu lantaran pigmen kuning terbuang. Penyaringan terakhir menggunakan penyaring Poliakrilamida agar larutan gamat menjadi berwarna putih bersih tanpa kabut. Selanjutnya larutan disterilisasi dibawah sinar ultraviolet sehingga higienis, tanpa mengubah senyawa aktif yang terkandung didalamnya.
Ekstrak teripang lantas didinginkan sejenak. Dari proses ke-3 hingga terakhir memakan waktu tak lebih dari 40 menit. Seiring dengan proses pengolahan gamat, sterilisasi botol juga dilakukan dengan alat khusus. Tahap terakhir, botol diisi larutan gamat. Proses ini juga menggunakan peralatan berteknologi tinggi yang menjamin kehigienisan produk.






Tak hanya makanan kesehatan yang di produksi, sebagian larutan dijadikan bahan deversifikasi produk yakni produk toiletris dan kosmetik seperti jeli, sampo, sabun, pasta gigi, serta minyak urut, dan pembersih wajah. Produk makanan kesehatan dan produk lainnya itu disebar ke pasar domestik dan negara-negara Asia tenggara seperti Indonesia, Singapura dan Brunei Darussalam.***